Seorang pemuda bernama Andre Rakian (19), meregang nyawa setelah ditusuk pria tidak dikenal di Jalan Sudirman Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang. Saat itu, korban akan menemui teman wanita pria (waria) yang sering mangkal di lokasi kejadian, Kamis (27/11/2014) sekitar pukul 03.00 WITA.
warga Kelurahan Kombos Barat Lingkungan IV Kecamatan Singkil
ini, baru saja pulang dari pesta ulang tahun bersama 4 temannya di Desa Sea,
Kecamatan Pineleng, Minahasa. Mereka pulang dengan menggunakan 3 motor, sekitar
pukul 01.30 WITA.
warga Kelurahan Kombos Barat Lingkungan IV Kecamatan Singkil
ini, baru saja pulang dari pesta ulang tahun bersama 4 temannya di Desa Sea,
Kecamatan Pineleng, Minahasa. Mereka pulang dengan menggunakan 3 motor, sekitar
pukul 01.30 WITA.
"Kami singgah di Lorong Pencak, dan korban pindah
berboncengan dengan saya, katanya, teman satunya terlalu kencang membawa
motor," ujar Djunaidy Paera (18), teman korban, warga Kelurahan Karame
Lingkungan IV Kecamatan Singkil.
mereka kemudian menyusuri Jalan Samrat dengan melewati tugu
Zero Point dan masuk ke dalam Kawasan Taman Kesatuan Bangsa (TKB). Namun saat
berbelok ke arah Bank Mandiri, korban meminta untuk menurunkannya di tempat
mangkal para waria, untuk sekedar meminta uang pembeli rokok.
"Dia turun di samping Texas Fried Chicken dan menyuruh
saya menunggu di jalan sebelah (Sudirman), saya lalu menunggu di depan toko
Eiger," kata Junaidi lagi.
Tapi tak kurang dari 2 menit, tiba-tiba korban sudah berlari
sempoyongan sambil berteriak meminta tolong. Saat itu, kata Junaidi, ia sudah
berada menjalankan motornya. Korban memang sempat berusaha naik ke motor rekan
lainnya, tapi terjatuh di depan Hotel Aston, sementara pelaku masih terlihat
mengejar.
"Pelaku sekitar
5 orang dan bawa pisau, tapi karena lihat teman sudah jatuh, kami kembali
hingga mereka (pelaku) melarikan diri melihat kami berbalik," terangnya.

"Kami terhalang karena saksinya para waria, jadi mereka
kelihatan takut untuk memberikan kesaksian," ungkap Palguna.
Lanjutnya,
penyelidikan tetap akan dilanjutkan dengan mencari bukti baru yang mungkin bisa
mengungkap identitas pelaku. "Anggota kami sudah turun ke lapangan,
mudah-mudahan cepat terungkap dan pelakunya bisa ditangkap," pungkas
Palguna.
Informasi yang dihimpun beritakawanua.com, warga Kelurahan Kombos Barat
Lingkungan IV Kecamatan Singkil ini, baru saja pulang dari pesta ulang
tahun bersama 4 temannya di Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Minahasa.
Mereka pulang dengan menggunakan 3 motor, sekitar pukul 01.30 WITA.
"Kami singgah di Lorong Pencak, dan korban pindah berboncengan dengan
saya, katanya, teman satunya terlalu kencang membawa motor," ujar
Djunaidy Paera (18), teman korban, warga Kelurahan Karame Lingkungan IV
Kecamatan Singkil.
Lanjutnya, mereka lalu pulang menyusuri Jalan Samrat dengan melewati
tugu Zero Point dan masuk ke dalam Kawasan Taman Kesatuan Bangsa (TKB).
Namun saat berbelok ke arah Bank Mandiri, korban memintanya untuk
menurunkannya di tempat mangkal para waria, untuk sekedar meminta uang
pembeli rokok.
"Dia turun di samping Texas Fried Chicken dan menyuruh saya menunggu di
jalan sebelah (Sudirman), saya lalu menunggu di depan toko Eiger," kata
Junaidi lagi.
Tapi tak kurang dari 2 menit, tiba-tiba korban sudah berlari
sempoyongan sambil berteriak meminta tolong. Saat itu, kata Junaidi, ia
sudah berada menjalankan motornya. Korban memang sempat berusaha naik ke
motor rekan lainnya, tapi terjatuh di depan Hotel Aston, sementara
pelaku masih terlihat mengejar.
"Pelaku sekitar 5 orang dan bawa pisau, tapi karena lihat teman sudah
jatuh, kami kembali hingga mereka (pelaku) melarikan diri melihat kami
berbalik," terangnya.
Vicky Gobel (19), warga Kelurahan Karame Lingkungan IV Kecamatan
Singkil, mengaku saat berusaha membawa korban ke rumah sakit, sudah
dalam keadaan meninggal dunia.
Dari mulut dan hidung korban terlihat mengeluarkan darah, selain
punggungnya. "Sudah habis (meninggal) waktu kami bawa ke rumah sakit,"
tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi
melalui Kasat Reskrim AKP Dewa Made Palguna mengatakan masih mendalami
motif dari kasus ini, dengan melakukan pemeriksaan saksi yang berada di
lokasi kejadian.
"Kami terhalang karena saksinya para waria, jadi mereka kelihatan takut untuk memberikan kesaksian," ungkap Palguna.
Lanjutnya, penyelidikan tetap akan dilanjutkan dengan mencari bukti
baru yang mungkin bisa mengungkap identitas pelaku. "Anggota kami sudah
turun ke lapangan, mudah-mudahan cepat terungkap dan pelakunya bisa
ditangkap," pungkas Palguna.
- See more at: http://beritakawanua.com/berita/hukum/andre-tewas-ditusuk-pria-tidak-dikenal#sthash.LDqE3MoF.dpuf
Seorang
pemuda bernama Andre Rakian (19), meregang nyawa setelah ditusuk pria
tidak dikenal di Jalan Sudirman Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang.
Saat itu, korban akan menemui teman wanita pria (waria) yang sering
mangkal di lokasi kejadian, Kamis (27/11/2014) sekitar pukul 03.00 WITA.
Informasi yang dihimpun beritakawanua.com, warga Kelurahan Kombos Barat
Lingkungan IV Kecamatan Singkil ini, baru saja pulang dari pesta ulang
tahun bersama 4 temannya di Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Minahasa.
Mereka pulang dengan menggunakan 3 motor, sekitar pukul 01.30 WITA.
"Kami singgah di Lorong Pencak, dan korban pindah berboncengan dengan
saya, katanya, teman satunya terlalu kencang membawa motor," ujar
Djunaidy Paera (18), teman korban, warga Kelurahan Karame Lingkungan IV
Kecamatan Singkil.
Lanjutnya, mereka lalu pulang menyusuri Jalan Samrat dengan melewati
tugu Zero Point dan masuk ke dalam Kawasan Taman Kesatuan Bangsa (TKB).
Namun saat berbelok ke arah Bank Mandiri, korban memintanya untuk
menurunkannya di tempat mangkal para waria, untuk sekedar meminta uang
pembeli rokok.
"Dia turun di samping Texas Fried Chicken dan menyuruh saya menunggu di
jalan sebelah (Sudirman), saya lalu menunggu di depan toko Eiger," kata
Junaidi lagi.
Tapi tak kurang dari 2 menit, tiba-tiba korban sudah berlari
sempoyongan sambil berteriak meminta tolong. Saat itu, kata Junaidi, ia
sudah berada menjalankan motornya. Korban memang sempat berusaha naik ke
motor rekan lainnya, tapi terjatuh di depan Hotel Aston, sementara
pelaku masih terlihat mengejar.
"Pelaku sekitar 5 orang dan bawa pisau, tapi karena lihat teman sudah
jatuh, kami kembali hingga mereka (pelaku) melarikan diri melihat kami
berbalik," terangnya.
Vicky Gobel (19), warga Kelurahan Karame Lingkungan IV Kecamatan
Singkil, mengaku saat berusaha membawa korban ke rumah sakit, sudah
dalam keadaan meninggal dunia.
Dari mulut dan hidung korban terlihat mengeluarkan darah, selain
punggungnya. "Sudah habis (meninggal) waktu kami bawa ke rumah sakit,"
tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi
melalui Kasat Reskrim AKP Dewa Made Palguna mengatakan masih mendalami
motif dari kasus ini, dengan melakukan pemeriksaan saksi yang berada di
lokasi kejadian.
"Kami terhalang karena saksinya para waria, jadi mereka kelihatan takut untuk memberikan kesaksian," ungkap Palguna.
Lanjutnya, penyelidikan tetap akan dilanjutkan dengan mencari bukti
baru yang mungkin bisa mengungkap identitas pelaku. "Anggota kami sudah
turun ke lapangan, mudah-mudahan cepat terungkap dan pelakunya bisa
ditangkap," pungkas Palguna.
- See more at: http://beritakawanua.com/berita/hukum/andre-tewas-ditusuk-pria-tidak-dikenal#sthash.LDqE3MoF.dpuf
0 comments:
Post a Comment