ASTAGA : DANA PUBLIKASI HUMAS KOTA MANADO NYARIS HABIS

Dana publikasi yang dianggarkan untuk media cetak ,online dan elektronik  sebesar  3 milyar untuk tahun anggaran 2016 yang  bersumber dari Anggran Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota  manado,sulawesi utara,nyaris habis.namun hingga kini komitmen Humas untuk terbuka soal dana ini bertepuk sebelah tangan,yang artinya tidak jelas.

Pada hal ,baru triwulan pertama untuk  pembayaran dana yang sudah keluar mencapai 2 milyar,sehingga untuk anggaran triwulan dua nanti,kemungkinan besar sudah tidak ada pembayaran karena dana sudah tidak mencukupi.

Selain dana  yang semakin menipis,sering nya mendegar keluhan dari berapa rekan media,bahwa bagian Humas terkesan di persulit dalam pengurusan tagihan advertorial, society kegiatan kepala daerah dan pemkot manado yang di muat media mereka masing-masing.

Selain itu  adanya kesan termonopoli dan pilih kasih terhadap media, yang di berikan Perjanjian Kerjasama hanya memilih media dan wartawan yang di kenal saja,pada hal sejak awal sudah ada komitmen bahwa semua media akan di fasilitasi asal memenuhi kriteria yang di ajukan bagian humas,namun kenyataannya tidak.

Hal ini di buktikan dengan adanya pertemuan yang di lakukan Kepala bagian humas beserta stafnya dan beberapa orang wartawan saja untuk ikut dalam rapat tersebut.pada hal  saat akan di lakukan pertemuan itu ada banyak wartawan yang duduk di seputaran Humas,akan tetapi tidak di panggil.

Menurut kabaghumas  Pemkot Manado,Welli  Mohede,yang di konfirmasi melalui telepon genggamnya mengatakan pertemuan tadi bukan rapat resmi, hanya kongkow-kongkow dengan beberapa wartawan dan terjadi pembicaraan.

“ini bukan rapat resmi,nanti kalau rapat resmi pasti semuanya di undang.ini hanya kongkow-kongkow dengan beberapa orang wartawan dan terjadi pembicaraan tentang dana humas”ujar mantan camat tuminting ini.

Sementara itu Taufik Tumbelaka,pengamat politik dan pemerintahan mengatakan tidak

transparansinya bagian humas dalam mempublishkan soal anggaran yang sudah di keluarkan untuk media kemungkinan besar ada beberapa hal,diantaranya ada upaya kesengajaan atau beberapa pejabat humas yang belum menguasai sistem kerja dalam kehumasan.

“transparansi  anggaran itu memang perlu,apalagi menyangkut dana untuk media.seharusnya pihak Humas mempublishkan sudah berapa besar dana yang sudah keluar sehingga tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang kurang baik di hubungkan dengan Humas”ujar Bung Taufik.

Bung Taufik Tumbelaka menambahkan,lihat saja waktu Humas bicara dalam acara Press Tour dengan walikota dan  wartawan sala tiga,di tanya berapa banyak anggaran keseluruhan untuk media,di jawab lain oleh Humas.

“bisa di lihatkan dalam acara Press Tour yang di laksanakan di ruang Tolu,dimana Humas belum menguasai materi dan tupoksinya dengan baik”tutup pengamat yang dekat dengan para wartawan.

11:17 PM