
Menurut orang tua korban/MM/Rabu (25/8/2016) malam bersama
korban pergi mencari pendonor darah karena ada anak yang sakit sehingga
memerlukan transfusi darah,tiba-tiba HP korban berbunyi.
“Saat itu kita dengan WR ada di jalan untuk cari pendonor,tiba-tiba
Handphone (HP) milik korban berbunyi dan diberikan kepada saya.Saat saya angkat
terdengar suara perempuan yang langsung mengeluarkan kata kotor dan mengatakan
jangan ganggu suaminya,” ujar MM.
Lanjut MM, karena merasa curiga dengan telepon tersebut saya
dan korban langsung balik ke rumah dan menanyakan kepada korban apa yang
sebenarnya terjadi.karena pada beberapa hari lalu korban sering memiliki banyak
uang entah dari mana dapatnya.
“Korban katakan dirinya dicabuli oleh SM dan BS dan sudah
berulang kaliu,dan selesai menjalankan aksinya,kedua tersangka sering
memberikan uang sebagai tutup mulut”ujar ayah korban.
Di tambahkan lagi,untuk memperjelas pengakuan korban,kami
keluarga langsung memanggil SM dan BS untuk mengklarifikasi pernyataan korban.
“kami keluarga langsung memanggil BS dan SM untuk menanyakan
hal tersebut,namun kedua pelaku tidak
mengakuinya,namun setelah korban di hadirkan dan membenarkan kedua orang
tersebut yang mencabulinya,kami langsung melaporkan kasus ini” tutup MM.
Sementara itu menurut WR,baik tersangka BS maupun SM mencabulinya
dengan cara memasukan jari ke dalam kemaluan hingga kemaluan mengeluarkan
darah.
“baik BS maupun SM ingin memasukan kemaluannya ke bagian vagina
tapi ditolak karena terasa sakit, sehingga keduanya hanya menggunakan jari untuk
dimasukan ke kemaluan saya,” terang WR.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi mengatakan,
benar adanya laporan pencabulan yang dilakukan oleh kedua kakek tua tersebut.
“Kedua pelaku sudah kami amankan dan akan di proses sesuai
hukum yang berlaku, karena ini korban masih dibawah umur, kasus tersebut akan
diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” pungkas Marsidi.
0 comments:
Post a Comment