
“Pelaku kami tangkap setelah polisi mendapat
laporan dari salah satu security bank karena di mesin ATM telah terjadi
pembobolan” kata Kasat Reskrim Polresta manado,Kompol Edwin Humokor.
Pelaku pertama kali kita amankan pada Sabtu (30/07/16)
pagi,sekitar pukul 08.00 Wita. Anggota komplotan ini yang ditangkap awalnya
berjumlah dua orang,namun salah satu pelaku berhasil melarikan diri.
“Kini salah satu pelaku atas nama Andi
Supriadi(41 Thn) asal kota Jakarta sudah kami amankan,sedangkan rekan tsk yang
kabur atas nama Faisal Aroni,asal kota Cibarusah dalam pengejaran anggota kami”
tegas mantan kapolsek wanea ini.
Menurut kasatreskrim yang murah senyum ini,modus
yang di lakukan tersangka bersama rekannya yaitu dengan cara menganjal mulut
ATM dengan menggunakan plastik aqua,setelah itu di tempel call center milik
tsk.
“setelah melakukan cara seperti itu,tsk bersama
rekannya tinggal menunggu jika ada nasabah yang masuk dan melakukan
transaksi,karena kartu tertahan di dalam mesin ATM,salah satu tsk langsung
mengarahkan nasabah tersebut untuk menghubungi call center yang tertera yang
merupakan milik tsk”ujar manado 7 ini.
Di tambahkan lagi oleh Kompol Edwin Humokor,usai
nasabah menelepon call center yang ternyata milik tsk,tsk meminta no pin ATM
nasabah,kemudian mencoba mengarahkan yang ternyata hanya modus saja.
“usai di arahkan oleh tsk,dan kartu ATM masih di
dalam mesin,nasabah pun keluar dan pulang.saat itu dua tsk merusak mesin ATM
dan mengambil kartu yang tertelan,dan menggunakannya ke mesin ATM yang lain”lanjut
kasatreskrim.
Dari tangan komplotan ini, polisi berhasil
mengamankan,18 kartu ATM berbagai jenis,sticker call center dan satu unit motor
honda beat yang di gunakan tersangka untuk melakukan aksinya.
“Pelaku kami tahan di Polserta Kota manado guna
proses hukum atas perbuatan pidana yang ia lakukan,” lanjutnya.
Penyidik menjerat pelaku dengan pasal 363 Ayat
(1) Ke-4 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dan
Pemberatan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.
Kasatreskrim menambahkan,saat transaksi,terus
kartu ATM tertelan oleh mesin,segera melapor ke security yang ada,atau pihak
bank,dan jangan terpengaruh oleh sticker call center yang ada.
0 comments:
Post a Comment