Lelaki berinisial AI alias Abas (50-an), yang diketahui
sebagai Oknum Kepala Sekolah di SDN 50, dipolisikan oleh seorang guru
perempuan, sebut saja Intan (30an), warga Singkil, karena diduga telah
melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
korban yang juga seorang wali kelas III, di SDN 50, ketika
menyambangi Polresta Manado, Jumat (24/04) siang, peristiwa yang menimpanya
terjadi Selasa (21/04) siang, kepada sejumlah wartwan mengatakan, peristiwa
tidak senonoh berawal ketika dirinya sedang mengajar, lalu dipanggil kepala
sekolah.
Mendatangi ruang kepala sekolah, korban menyerahkan surat
yang diminta. Namun, disaat korban berdiri dekat pelaku yang sedang mengisi
nomor surat, tiba-tiba pelaku mencolek perut korban.
“Dia colek perut saya. Saya terkejut, dan bilang itu haram,”
ujar korban.
Mendapat teguran dari korban, pelaku diam dan terus menulis.
Tapi, tanpa diduga korban, tiba-tiba pelaku mencolek kemaluan korban.

“Saya sebenarnya sudah lama mau melaporkan, tapi takut
karena sering diancam akan dimutasi. Tapi saat ini saya sudah tidak tahan lagi,
karena itu saya melaporkan peristiwa ini ke Polisi,” imbuh korban.
Ditambahkan korban, bukan hanya dirinya yang menjadi korban,
melainkan bebera rekan gurunya
juga ikut menjadi korban. Bahkan orang tua murit
juga tak luput dari pelecehan pelaku.
“ada teman guru saya yang dipegang payudaranya. Orang tua
murit juga. Kebiasaan pelaku seriang mencolek perut guru perempuan,” tutup
korban.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Dewa Made Palguna,
membenarkan adanya laporan tersebut. Namun, kasusnya bukan ditangani pihak
reskrim, namun oleh Shabara.
“ditangani oleh unit Tindak pidana ringan
(Tipiring), yang berada di bawa shabara,” jelas Palguna.
0 comments:
Post a Comment