
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado, membentuk Forum Pekerja Media (FPM) Sulawesi Utara. Pembentukan FPM merupakan tindak lanjut pelaksanaan Training Organizing the Unorganize di Manado beberapa waktu lalu.
"Pembentukan FPM berdasarkan Undang – undang Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh. Dan tentunya berdasar pula Undang – Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” tukas Ketua AJI Manado, Yoseph E Ikanubun didampingi Fernando Lumowa selaku Sekretaris.
Dijelaskan keduanya, dalam undang –
undang tersebut jelas mengatur tentang pembentukan Serikat Pekerja/
Serikat Buruh.Pekerja media termasuk didalamnya Jurnalis dan karyawan
persuhaan pers yang merupakan Buruh otomatis masuk didalam undang –
undang tersebut.
“Hasil dari rapat AJI Manado yang dihadiri oleh LBH
Pers, pekan lalu, telah memutuskan bahwa Fransiskus Talokon dipercayakan
sebagai Koordinator bersama Evanglinge Aruperes sebagai Sekretaris dan
Hence Tumilaar selaku Bendahara,” tambah keduanya.

Hasil pendataan itu, lanjut keduanya,
akan dijadikan dasar utama mendorong setiap pekerja media untuk
berserikat di perusahaanya masing – masing. Karena minimal anggota untuk
pembentukan Serikat Pekerja adalah 10 pekerja di perusahaan tersebut.
“Ingat, siapa yang menghalangi pembentukan dan aktivitas serikat pekerja
ada ancaman hukuman pidana dan atau denda. Itu jelas diatur dalam
Undang – Undang tentang Ketenagakerjaan serta tentang Serikat Pekerja/
Serikat Buruh,” tegas mereka.
Oleh karena itu FPM mengajak seluruh
pekerja media di Sulut untuk bersatu dalam melakukan pembentukan Serikat
Pekerja di masing – masing perusahaan. Karena nantinya Serikat Pekerja
akan mendorong dan memperjuangkan berbagai hak pekerja seperti
Perjanjian Kerja Bersama, Upah layak, jaminan social, cuti serta
berbagai hal lain berdasarkan aturan. Apalagi soal hak pekerja atau
karyawan perusahaan Pers juga diatur jelas dalam Peraturan Dewan Pers
nomor 04/Peraturan-DP/III/2008 tentang Standar Perusahaan Pers.
“Karyawan sebagai aset berharga dari
perusahaan sehingga perlu mendapatkan hak – haknya, dan tentunya
menjalankan kewajiban dari perusahaan yang sesuai aturan dan ketentuan
tentang Pers dan Jurnalis,” tambah Tumilaar.

0 comments:
Post a Comment