
Proyek bernilai miliaran rupiah itu, di sinyalir ada dugaan dimana Kepala Dinas Kesehatan Manado,ikut bermain dalam tender alat kesehatan.karena proses tender sepertinya telah ‘dikondisikan’, dimana pada saat waktu yang ditentukan untuk pendaftar LPSE, sistem yang diakses malah tidak aktif alias tidak bisa terbuka.
Ada pelanggaran administrasi, dimana jangka waktu pendaftaran peserta lelang dijadwalkan melebihi waktu pembukaan dokumen penawaran, sehingga telah terjadi pembohongan publik dan pelanggaran tender, sebagaimana diatur dalam Juknis Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015.
Karena kondisi yang tidak akomodatif tersebut, pihak CV. Sembilan Intan Yasatama, selaku peserta lelang mengajukan komplein. Hal ini seperti disampaikan Mutmainah, Wakil Direktur CV. Sembilan Intan Yasatama melalui surat permohonan pembatalan lelang (Kode Lelang 863349) Nomor 01/SP/CV.SIY/III/2016, tertanggal 28 Maret 2016.
”Kami telah dirugikan karena hanya dapat mendaftar dan mengambil dokumen lelang tanpa dapat meng-upload penawaran sehingga kami simpulkan bahwa pihak Pokja berkerja sama dengan PT. Shima Bahtera Nusantara, sebagai pemenang tunggal (tanpa ada perusahaan lain yang memasukkan dokumen penawaran”ujar Mutmainah kepada sejumlah wartawan.
Mutmainah menambahkan,untuk persoalan ini,kami mengajukan keberatan,dan akan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian dan kejaksaan,karena pada saat ingin melakukan sanggah ternyata tidak dapat masuk ke LPSE Kota Manado,” papar Mutmainnah.
Sementara itu kepala dinas kesehatan kota manado,Dr Robbi Motoh,saat di konfirmasi melalui Hand Phone terkait tender alat kesehatan ini,hanya mengatakan akan mengecek ulang tentang permasalahan tersebut.
“ya mengenai tender alat kesehatan tersebut,saya akan mengecek kembali tentang proyek tersebut”tutup Robbi Motoh.
0 comments:
Post a Comment