
Warga yang mengaku pendukung PDIP saat pemilihan kepala daerah (pilkada) Boltim dan Pilkada Sulut lalu, berharap OD-SK memperhatikan nasib mereka yang dianggap Bupati Sehan Landjar, bukan lagi sebagai warga Boltim.
“kami warga boltim,sudah tidak di anggap lagi oleh bupati terpilih kami,bahkan ketika kami melakukan pengurusan surat-surat dan urusan lain,kami sudah di persulit”teriak warga serentak.
Menurut Koordinator Lapangan Aksi,Buhari Latodjo yang didampingi Subrata Korompot, mengatakan, sekitar 22 ribu masyarakat Boltim, tidak lagi mendapatkan layanan dari Pemkab Boltim.
“bayangkan saja,ketika warga akan mengurusi surat-surat penting dan urusan yang penting lainnya,bupati mulai tebang pilih,bahkan dengan semena-mena menolak lakukan pengurusan”ucap Buhari.
Bukan hanya sampai disitu saja,warga pun kecewa terkait pernyataan dari Bupati Sehan Lanjar, yang mengatakan jika masyarakat yang tidak memilihnya akan berpuasa, sementara yang mendukung dirinya pada pilkada lalu akan menjadi penguasa.
“Harusnya seorang pemimpin yang dipilih masyarakat tidak lagi memandang perbedaan pilkada waktu lalu. Dia (Seha Lanjar) harus merangkul kami masyarakatnya untuk bersama-sama membangun Boltim,” ujar Latodjo.
Namun kedatangan puluhan warga boltim ke kantor gubernur hanya di terima oleh kepala biro hukum setdaprov, Glady Kawatu,karena di waktu yang bersamaan orang nomor satu dan dua di sulut ini lagi menghadriri HUT kabupaten MITRA.
0 comments:
Post a Comment