Organisasi Angkutan Darat mengaku kesulitan untuk
menyesuaikan tarif berdasarkan mekanisme harga pasar bahan bakar minyak yang
ditetapkan pemerintah saat ini.
Ketua Organda Sulut,Yan Ratulangi mengatakan ada kelemahan pemerintah saat menaikkan
dan menurunkan bbm pemerintah hanya melihat satu aspek saja tanpa melihat aspek
yang lainnya.
"misalnya angkutan barang,harga kendaraan dan suku
cadang.dimana harga suku cadang terus menerus naik tanpa melihat adanya naik
turunnya harga minyak dunia," katanya.
Yan Ratulangi tidak
menampik tarif angkutan umum dimungkinkan turun menyusul biaya BBM akan turun
sebesar lima hingga delapan persen dari biaya operasional.
"Organda akan melakukan evaluasi bersama pemerintah
kota dan provinsi,terkait turunnya bbm dan pengaruhnya terhadap biaya operasional
angkutan kota serta AKDP dan AKAP.pungkasnya.
Yan menambahkan organda tidak akan memaksakan kepada pemilik
kendaraan untuk menurunkan atau tetap dengan tarif kendaraan yang ada
sekarang,jika masyarakat tidak keberatan dengan tariff kendaraan yang ada saat
ini,berarti tidak ada masalah.
0 comments:
Post a Comment