Menurut pengakuan dari kepala Lingkungan Farhat Jibran (38), saat itu ia bersama kedua warga lainya Widodo (34) dan Maykel (34), mendatangi rumah korban kerena mendapat telfon dari keponakan korban untuk mengecek.
Sesampainya, rumah korban sedang terkunci. Ia dan beberapa saksi lainya langsung melewati pintu belakang. Pintupun didobrak, pala dan saksi lainnya mencari korban dan mendapatinnya di kamar mandi.
Dalam kamar mandi tersebut, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi duduk dengan kondisi yang sudah membusuk. Tidak menunggu lama, Pala kemudian melapor ke pihak kepolisian.
Sementara itu kapolresta manado,AKBP Suprayitno mengatakan,dugaan sementara, korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya,karena hasil olah tkp sementara tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Kami juga menemukan obat darah tinggi di sekitar tempat kejadian perkara,dan untuk kekerasan tidak ada”ujar kapolresta manado.
Kapolresta manado menambahkan,diperkirakan jenazah sudah 4 atau 5 hari meninggal,dan baru di ketahui.karena mayat sudah membusuk.
Untuk keperluan penyidik dan menunggu kedatangan anaknya,jenazah elen tamunu di bawah ke ruang jenazah prof kandou malalayang.
0 comments:
Post a Comment